Aktivis kemanusiaan Idris Simsek, yang berada di salah satu dari enam kapal armada Kebebasan selama serangan Israel berlangsung, mengklaim bahwa empat aktivis kemanusiaan yang terluka dilemparkan ke laut oleh militer Israel.
Pasukan Israel juga memberikan tekanan psikologis yang besar kepada para aktivis dari armada Kebebasan, lapor harian Turki Zaman Simsek mengatakan dalam sebuah artikel yang dipublikasikan pada hari Sabtu kemarin (5/6).
Simsek mengatakan mereka sudah memperkirakan akan adanya pelecehan dari tentara Israel, tetapi tidak menyangka akan adanya serangan bersenjata.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa ia menyaksikan sendiri bagaimana aktivis yang telah mengibarkan bendera putih untuk menyerah tetap ditembak oleh pasukan Israel.
Erol Demir, aktivis lain yang berada di kapal Turki Mavi Marmara, mengatakan mereka memiliki cuplikan film kekacauan dan pembantaian di kapal dan menyatakan bahwa rekaman itu akan menunjukkan wajah asli militer Israel ke seluruh dunia.
"Mereka bahkan menembak orang yang telah menyerah. Many of our friends saw this. Banyak dari teman-teman kami melihat ini. Mereka mengatakan kepada saya bahwa ada orang yang diborgol kemudian ditembak, "tambahnya.
Hakan Albayrak, seorang wartawan dari harian Turki Yeni Safak yang juga berada di atas kapal, berkata, "Ini adalah pembantaian terang-terangan yang Israel lakukan di luar sana. Mereka menyerang kami di perairan internasional. Kami tidak punya senjata. Saya kira kami kehilangan lebih banyak orang. "
Militer Israel menyerang armada Kebebasan di perairan internasional di Laut Mediterania awal pada tanggal 31 Mei, membunuh sembilan warga Turki di salah satu enam kapal armada kebebasan dan melukai sekitar 50 orang lain.
Nasib tiga orang aktivis armada Kebebasan lainnya masih belum diketahui.
Israel juga menangkap hampir 700 aktivis dari 42 negara di kapal armada Kebebasan, yang berusaha mematahkan pengepungan Gaza dalam rangka untuk memberikan 10.000 ton bantuan kemanusiaan kepada orang-orang telah lama menderita di wilayah itu.(fq/prtv)
Pasukan Israel juga memberikan tekanan psikologis yang besar kepada para aktivis dari armada Kebebasan, lapor harian Turki Zaman Simsek mengatakan dalam sebuah artikel yang dipublikasikan pada hari Sabtu kemarin (5/6).
Simsek mengatakan mereka sudah memperkirakan akan adanya pelecehan dari tentara Israel, tetapi tidak menyangka akan adanya serangan bersenjata.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa ia menyaksikan sendiri bagaimana aktivis yang telah mengibarkan bendera putih untuk menyerah tetap ditembak oleh pasukan Israel.
Erol Demir, aktivis lain yang berada di kapal Turki Mavi Marmara, mengatakan mereka memiliki cuplikan film kekacauan dan pembantaian di kapal dan menyatakan bahwa rekaman itu akan menunjukkan wajah asli militer Israel ke seluruh dunia.
"Mereka bahkan menembak orang yang telah menyerah. Many of our friends saw this. Banyak dari teman-teman kami melihat ini. Mereka mengatakan kepada saya bahwa ada orang yang diborgol kemudian ditembak, "tambahnya.
Hakan Albayrak, seorang wartawan dari harian Turki Yeni Safak yang juga berada di atas kapal, berkata, "Ini adalah pembantaian terang-terangan yang Israel lakukan di luar sana. Mereka menyerang kami di perairan internasional. Kami tidak punya senjata. Saya kira kami kehilangan lebih banyak orang. "
Militer Israel menyerang armada Kebebasan di perairan internasional di Laut Mediterania awal pada tanggal 31 Mei, membunuh sembilan warga Turki di salah satu enam kapal armada kebebasan dan melukai sekitar 50 orang lain.
Nasib tiga orang aktivis armada Kebebasan lainnya masih belum diketahui.
Israel juga menangkap hampir 700 aktivis dari 42 negara di kapal armada Kebebasan, yang berusaha mematahkan pengepungan Gaza dalam rangka untuk memberikan 10.000 ton bantuan kemanusiaan kepada orang-orang telah lama menderita di wilayah itu.(fq/prtv)
0 comments:
Post a Comment