Hamas mengecam pernyataan Dewan Keamanan PBB tentang serangan Israel terhadap konvoi bantuan Gaza, dan mendesak semua negara untuk memutuskan hubungan diplomatik mereka dengan Israel.
Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat di mana 15-negara anggotanya menyerukan penyelidikan "yang tidak memihak, kredibel dan transparan" atas insiden itu dan mengutuk perbuatan-perbuatan yang mengakibatkan hilangnya warga sipil dan melukai banyak orang."Apa yang Dewan Keamanan telah lakukan hari ini, di bawah bayang-bayang veto AS, tekanan dan bias, adalah sebuah pengkhianatan bagi kemanusiaan dan bukan hanya bagi rakyat Gaza dan para pendukungnya," kutip Reuters atas pernyataan Kepala Biro Politik Hamas Khalid Misy'al pada Selasa kemarin (1/6).
"Israel harus dihukum ... dan kami menyerukan pengadilan terhadap Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan semua pemimpin Zionis sebagai penjahat perang," katanya.
Pemimpin senior Hamas juga meminta semua negara untuk memotong segala hubungan mereka dan kontak mereka dalam segala bentuk dan tingkatan dengan Zionis Israel, ia juga memberi peringatan bahwa melakukan kontak dan hubungan dengan Israel adalah hadiah untuk kejahatan atas aksi mereka.
Misyal juga meminta Presiden AS Barack Obama dan Presiden Rusia Dmitry Medvedev untuk mengambil inisiatif berani dengan sebuah keputusan bersejarah untuk mematahkan blokade di Gaza dan memaksa Israel untuk melakukan itu.
Dia juga meminta Mesir untuk membuka perbatasan Rafah - satu-satunya wilayah yang tidak berada di bawah kendali Israel, dan mencatat bahwa pengepungan telah gagal sebagai alat politik di Gaza dan memaksa Hamas dan pejuang Palestina untuk mengalah.
Uni Eropa, Organisasi Konferensi Islam dan Rusia termasuk di antara mereka yang telah menuntut penyelidikan atas serangan militer Israel terhadap armada kebebasan gaza dan mengakhiri embargo - namun permintaan itu ditolak mentah-mentah Israel.
Sementara itu, Gedung Putih hanya menyatakan "penyesalan" pada korban jiwa dan cedera yang diakibatkan oleh penggunaan kekerasan oleh pasukan Israel, gedung putih hanya sampai pada kalimat 'menyesalkan' tanpa berani mengutuk.(fq/prtv)
0 comments:
Post a Comment