Monday, December 27, 2010

Sayap Militer Faksi Perlawanan Palestina Siap Hadapi Agresi Israel ke Gaza

Sayap bersenjata dari faksi-faksi perlawanan Palestina di Gaza menyatakan bahwa tindakan eskalasi militer Israel terhadap Jalur Gaza hanya meningkatkan kekuatan mereka dan membuat mereka lebih siap untuk memerangi dan menangkap tentara Israel.
"Ancaman Zionis untuk melancarkan perang baru di Jalur Gaza dan eskalasi serangan setiap hari mereka, sama saja dengan mengirim pesan kepada faksi perlawanan dan kelompok oposisi bahwa mereka harus sepenuhnya siap untuk mengusir agresi dan menindas dan mengalahkan musuh dengan membuat musuh mengalami kerugian besar," kata sayap bersenjata faksi perlawanan Palestina mengatakan dalam sebuah konferensi pers bersama yang diadakan pada hari Senin kemarin (27/12).
"Darah balas darah, pembunuhan balas pembunuhan dan perusakan balas penghancuran," tegas kelompok sayap bersenjata tersebut.

Saturday, December 25, 2010

Study komparatif; Andalusia Riwayatmu Kini (1)

Oleh Guntara Nugraha Adiana Poetra, Lc *
Menelusuri warisan Andalusia di negri seribu benteng Maroko

(Maroko merupakan salah satu diantara negri pewaris sejarah dan kebudayaan Andalusia di Afrika Utara)
Sebenarnya ini cerita klasik yang sering terlupakan seiring dengan perkembangan zaman, Andalusia atau Spanyol saat ini lebih dikenal dengan kompetisi La Liganya, belum lagi dua klub raksasa dunia FC Barcelona dan FC Real Madrid yang banyak digilai pecinta bola, apalagi di tahun 2010 Spanyol berhasil menjadi Juara Dunia untuk kali pertama, spontan kisah Andalusia bisa lebih terkikis, alhasil dunia bola lebih sering di bincangkan oleh publik ketimbang keberhasilan Islam mewarnai Spanyol ratusan tahun silam.
Rasa penasaran menggiring hati ini untuk menyelami peradaban dan sejarah Islam lebih dalam, berawal dari perjalanan saya meninggalkan ibu pertiwi menuju negri di benua Afrika yaitu Maroko sambil mengikuti kilas balik sejarah. Walaupun selat menjadi pemisah diantara keduanya bukan menjadi penghalang untuk me-recover sejarah dan peradaban Islam di Andalusia yang kini menjadi warisan bersama umat Islam terutama bagi mereka yang tinggal di kawasan afrika utara meliputi Maroko, Aljazair, Tunisia, Libya dan Mauritania.

Thursday, December 23, 2010

Kegelisahan PKS dan Keretakan Setgab

Pekan ini merupakan sinyalemen yang paling kuat adanya keretakan sekretariat gabungan atau Setgab Koalisi partai-partai pendukung SBY. Keretakan itu setidaknya terbaca dari ungkapan atau lebih tepatnya ancaman dari wakil Sekjen PKS, Mahfudz Siddiq terhadap Setgab.
Mahfudz mengatakan, jika Setgab tidak mengubah pola komunikasinya yang lebih kepada sosialisasi kebijakan pemerintah daripada penggodokan kebijakan, maka PKS akan mengajak partai-partai lain anggota koalisi seperti PPP, PAN, PKB, untuk bergabung dalam koalisi tengah untuk kemudian bergabung dengan PDIP.
Ancaman ini tentu mendapat reaksi keras dari pihak Demokrat yang menjadi pimpinan koalisi. Menurut salah seorang petinggi Demokrat, Syarif Hasan, ancaman PKS terhadap Setgab sebenarnya menunjukkan ketidakberesan di internal PKS sendiri. Karena menurut Syarif, Presiden PKS, Luthfi Hasan, seperti yang terungkap dalam pernyataannya selalu komit terhadap Setgab.
Hasan menambahkan, kalau Presidennya menyatakan komit tapi anak buahnya tidak, itu menunjukkan ketidakberesan di internal PKS sendiri. Jawaban keras lain juga muncul dari wakil Sekjen Demokrat. Menurutnya, kalau PKS sudah tidak cocok lagi dengan Setgab, silakan keluar saja dari Setgab.
Pertanyaannya, benarkah kritik dan ancaman PKS yang dialamatkan ke Setgab memang benar-benar ditujukan untuk perbaikan Setgab yang selama ini memang berlangsung tidak mulus. Atau, itu hanya sebagai alat tawar PKS untuk keamanan posisi kabinet di KIB II.
Pertanyaan itu muncul setidaknya karena dua alasan. Pertama, kondisi dinamika Setgab sejak awal memang berpotensi memunculkan ketidakberesan. Terutama ketika posisi ketua harian dipegang oleh Golkar yang bukan berasal dari partai koalisi SBY. Tapi, lebih karena bargaining di tengah jalan. Jadi, wajar-wajar saja kalau konflik antar partai koalisi di Setgab bisa pecah. Dan itu sudah berlangsung sejak Setgab dibentuk.
Kedua, beredar kabar bahwa satu dari empat menteri PKS ada kemungkinan akan diambil oleh Golkar. Dan kabar ini memang sudah berlangsung lama sejak Setgab dibentuk. Sebagian kalangan menilai, ancaman PKS terhadap Setgab tidak lebih dari tawar menawar PKS untuk menyelamatkan empat posisi menterinya.
Ancaman untuk gabung dengan PDIP pun sebenarnya bukan perkara mudah. Ada dua alasan bahwa koalisi PKS dengan PDIP sebuah perkara luar biasa. Pertama, PDIP sudah mensyaratkan bahwa koalisi harus murni di satu kaki.
Artinya, jika PKS mau koalisi dengan PDIP, maka PKS harus keluar dari koalisi dengan SBY. Dan itu berarti melepas seluruh posisi menteri di kabinet SBY.
Ini merupakan pilihan berat. Bagaimana mungkin sebuah strategi jika memang untuk menyelamatkan satu menteri, tapi harus berakhir dengan kehilangan empat menteri.
Kedua, koalisi PKS dengan PDIP masih merupakan jalan yang tabu jika dilihat dari garis ideologi PKS yang masih menjual simbolisme Islam bisa dibilang sangat berseberangan dengan ideologi PDIP yang sangat liberal. Jika ini diproyeksikan untuk pertarungan 2014, maka PKS akan ditinggal konstituennya. Dengan kata lain, koalisi PKS PDIP, lebih menguntungkan PDIP yang akan menyerap massa PKS daripada sebaliknya.
Lalu, benarkah kalau ancaman PKS ini lebih menunjukkan adanya konflik PKS dengan kondisi internalnya seperti yang diungkapkan Sekjen Demokrat, Syarif Hasan?
Ungkapan ini selain sebagai serangan balik, boleh jadi sebagai sinyalemen adanya konflik di internal PKS antara kubu parlemen dengan yang ada di kabinet. Sekadar untuk mengingatkan apa yang pernah diungkapkan menteri Kominfo, Tifatul Sembiring beberapa bulan lalu. Bahwa, ada yang celamitan di internal PKS yang ada di parlemen.
Benarkah? Semoga kondisi buruk di tubuh Setgab koalisi ini menjadi pelajaran berharga buat partai-partai Islam untuk lebih mengendepankan perjuangan ideologis demi kemaslahatan dakwah ketimbang meraih rente-rente koalisi. mh

Wednesday, December 22, 2010

Taqdir Politik

Oleh: Anis Matta
Ayat-ayat tentang takdir ini paling banyak diturunkan pada konteks politik dan kekuasaan, karena dalam pergulatan itulah iman kita pada takdir paling banyak diuji.

Dalam pertempuran dan pertarungan politik iman kita pada takdir paling banyak diuji, karena dalam kondisi itu kita gampang labil dan tergoncang secara batin. Itu sebabnya panyak tentara yang pergi cari jimat sebelum bertempur. Atau penguasa cari dukun untuk memastikan kesinambungan kekuasaannya.

Tentara dan penguasa terlibat dalam banyak pertempuran dan konflik, hidup dalam ketidakpastian dan goncangan tanpa henti. Mereka mudah jadi rapuh. Tentara dan penguasa butuh sandaran spiritual lebih besar dan kokoh. Sayangnya mereka sering mencarinya di luar Allah.

Bekerja dalam dunia politik tanpa iman yang kokoh pada takdir membuat kita labil dan rapuh, mudah mengalami disorientasi dan tersesat di tengah jalan.

Musa berkata kepada kaumnya: "Mintalah pertolongan dari Allah dan bersabarlah, sungguh Dia akan wariskan bumi ini kepada hamba yang dikehendakiNya".

Diantara Fir'aun dan Musa, Allah memberlakukan takdirNya: shifting of power(pergiliran kekuasaan-ed). Itulah pengaturannya. Terlalu halus memang, dan tak terbaca.

Iman pada takdir membuahkan keyakinan yang kokoh dan kesabaran yang panjang. Itulah kunci dari karakter para pemenang: keyakinan dan kesabaran.

Monday, December 20, 2010

Setelah Dua Dekade, Ternyata Abbas Tak Juga Sadar


Setelah lebih dari dua dekade negosiasi dengan Israel, negosiator kepala Otoritas Palestina (OP), Saeb Erekat mengakui bahwa OP jatuh ke dalam perangkap proses perdamaian.
"Kami telah mengabdikan diri untuk negosiasi selama hampir 20 tahun, dan di sini kami, hari ini berjalan ke dalam perangkap yang mengubah segala sesuaatu tentang penjajahan," kata Erekat kepada kantor berita Perancis, AFP.
Sementara itu, Nabil Shaath, salah satu negosiator OP, mengatakan bahwa proses perdamaian telah koma dan dianggap karena upaya yang dibuat oleh menteri luar negeri AS Hillary Clinton untuk menghidupkan perdamaian itu "sama sekali tidak berguna" pada saat ini.
Shaath mengatakan kepada wartawan di kota Beit Sahour dekat Betlehem, bahwa proses perundingan dengan Israel kehilangan kredibilitas dan digambarkan sebagai sesuatu yang "konyol."
Dia juga mengatakan dia mulai merasa muak dengan pembicaraan yang tidak pernah berakhir dengan Israel.
Bagaimana dengan Mahmoud Abbas, yang ditunjuk sebagai presiden OP? "Kami menginginkan perdamaian dan negosiasi adalah satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian di kawasan ini," kata Abbas. "Perdamaian dapat diwujudkan melalui pembentukan negara Palestina merdeka pada tahun 1967 berbatasan dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya."
Abbas memuji pertemuannya dengan tokoh-tokoh Zionis sebagai kesempatan penting yang harus diulang, dan menegaskan bahwa pertemuan tersebut telah disetujui oleh faksi Fatah dan organisasinya, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). (sa/pic)

Sunday, December 19, 2010

Yudi B Prabowo kembali pimpin DPD PKS Klaten

Klaten (Espos)--Musyawarah Daerah (Musda) II Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Klaten, Minggu (19/12) di Hotel Bima Klaten mengukuhkan kembali Yudi B Prabawa sebagai Ketua DPD PKS periode 2010-2015. Musda yang dihadiri ratusan kader PKS serta sejumlah tamu undangan itu juga menggulirkan rekomendasi untuk dilaksanakan pengurus terpilih.
Selain Yudi B Prabawa, ditetapkan pula pengurus lain, yakni Ikhwan Hanif Sebagai Wakil Ketua, Tata Sutarya Sebagai Sekretaris, Sudibyo sebagai Bendahara dan Indra Widagdo sebagai kaderisasi. Wakil Ketua DPW PKS Jateng, A Abdul Latif dalam arahannya menyampaikan forum Musda II itu diharapkan dapat merumuskan program yang mampu  membawa PKS Klaten mencapai target yang diinginkan.
Di antaranya dapat meraih 10 kursi DPRD pada Pemilu 2014 dan memenangkan Pemilukada 2015. “Bahkan kader PKS harus bisa menempati jabatan kepala daerah,” tandasnya. Untuk mencapai target itu, lanjutnya, seluruh kader PKS memantapkan jati diri partai yang bersih, peduli dan profesional. Dia juga berpesan, pengurus DPD melaksanakan seluruh rekomendasi Musda tanpa terkecuali.
Humas PKS Klaten, Janu Kurniawan, mengatakan, agenda Musda bertema Bersama membangun masyarakat klaten yang adil dan sejahtera itu sebenarnya sudah direncanakan digelar Oktober lalu, namun mundur karena ada Pemilukada Klaten yang disusul erupsi. Menurutnya, Musda ditekankan untuk merumuskan kebijakan dasar serta membuat road map PKS Klaten 5 tahun kedepan.
“Sementara pemilihan ketua DPD PKS Klaten sudah dilakukan prosesnya secara maraton sejak bulan Agustus,” ungkapnya.Dia mengatakan, pemilihan diawali dengan Pemilu Raya yang diikuti semua kader inti. Hasilnya, ada 16 nama yang direkomendasikan ke DPW PKS Jawa Tengah. Dari 16 usulan nama yang diajukan tersebut, lanjutnya, disepakati 5 Dewan Pengurus Daerah PKS Klaten.
Musda dimeriahkan kegiatan pendonoran darah, cukur gratis, bekam, stand bazaar  serta outbond anak.
Bupati Klaten yang diwakili Asisten II Edy Hartanta, mengatakan PKS telah mampu menjadi partai yang mendapatkan kepercayaan masyarakat terbukti dari peningkatan prolehan suara secara terus menerus sampai kini. Dia menambahkan, kader PKS selalu siap aktif memberikan bantuan saat masyarakat terhimpit kesulitan, terutama saat ditimpa musibah.
“Kepedulian seperti ini yang menjadikan PKS memiliki jati diri yang sebagai partai yang bersih, peduli dan profesional,” ungkapnya.

Saturday, December 18, 2010

RUU BPJS Temui Titik Terang

JAKARTA. Lobi-lobi antara Pemerintah dan DPR terkait penyusunan RUU BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) sepertinya mulai menemui titik terang. Buktinya, Wakil Ketua Pansus Penyusunan RUU BPJS dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Zuber Safawi mengatakan pemerintah mulai memahami keinginan DPR. Begitu pun, sebaliknya.
DPR tidak memberi harga mati terhadap keinginan pemerintah. Terutama, terkait substansi RUU BPJS yang memperdebatkan sebatas penetapan atau pada pengaturan mengingat pengaturan itu sendiri belum tertuang dalam UU Nomor 40/2004 tentang SJSN.
"Pemerintah menyadari tidak mungkin UU tanpa pengaturan, setidaknya untuk pengaturan fungsi, kewajiban, dan kewenangan. Nah, substansi ini yang sudah menemui titik terang," ujarnya waktu ditemui KONTAN Rabu (15/12).
Sementara, substansi lainnya terkait penyelenggaraan BPJS yang multi atau single provider, sejauh ini belum mendapatkan kesepakatan. Termasuk, apakah nantinya akan menjadi perusahaan pelat merah atau bukan. Pasalnya jika BUMN, maka perusahaan tersebut berorientasi untuk mencari keuntungan padahal ini akan sangat bertentangan dengan prinsip BPJS.
Di sisi lain, DPR mulai memahami keinginan pemerintah terhadap BPJS majemuk mengingat lima jenis jaminan sosial dalam SJSN yang memiliki perbedaan karakter, yakni jangka pendek (untuk jaminan kecelakaan kerja, kematian, dan kesehatan), dan jangka panjang (untuk jaminan pensiun dan hari tua). (sumber: kontan)
 

Friday, December 17, 2010

Ternyata, Ratusan Anggota Hamas Menjadi Tahanan Penjara Oleh Mahmoud Abbas Di Tepi Barat


Dr Aziz Dwaik, ketua parlemen Palestina, Jumat mendesak Mahmoud Abbas, yang diklaim sebagai Presiden Palestina. untuk melepaskan semua tahanan politik di penjara Otoritas Palestina (OP) di Tepi Barat.
Dalam sebuah wawancara dengan Press Quds pada hari Jumat, Dwaik mengkritik media yang dikontrol Fatah di Tepi Barat karena memutar fakta dengan menyalahkan Hamas menggunakan tahanan politik untuk menghindari rekonsiliasi nasional.
"Tak ada adat ataupun hukum yang mengizinkan rakyat Palestina menahan sesama orang Palestina karena afiliasi politik," kata Dwaik.
Dia menggarisbawahi bahwa ratusan tahanan politik, sebagian besar dari Hamas, masih dipenjara di penjara Abbas di Tepi Barat, dan mereka menjadi sasaran keras penyiksaan fisik dan moral.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa penjara OP penuh dengan pendukung Hamas, beberapa dari mereka sudah berusia lanjut dan sakit dan harus menjalani penahanan yang yang sangat tidak manusiawi; bahkan beberapa dari mereka adalah pasien kanker. (sa/pic)

Kemanjaan

Oleh: Anis Matta
Jika kita hanya membaca biografi pahlawan, atau mendengar cerita kepahlawanan dari seseorang yang belum pernah kita lihat, barangkali imajinasi yang tersusun dalam benak kita tentang pahlawan itu akan berbeda dengan kenyataannya. Itu berlaku untuk lukisan fisiknya, juga untuk lukisan emosionalnya.


Abu hasan Ali Al-Halani Al-Nadwi, yang tinggal di anak benua India, telah membaca tulisan-tulisan Sayyid Quthub, yang tinggal di Mesir. Tulisan-tulisannya memuat gagasan-gagasan yang kuat, solid, atraktif, berani dan terasa sangat keras. Barangkali bukan merupakan suatu kesalahan apabila dengan tanpa alasan kita membuat korelasi antara tulisan-tulisan itu dengan postur tubuh Sayyid Quthub. Penulisnya, seperti juga tulisannya, pastilah seorang laki-laki bertubuh kekar, tinggi dan besar. Itulah kesan yang terbentuk dalam benak Al Nadwi. Tapi ketika ia berkunjung ke Mesir, ternyata ia menemukan seorang laki-laki dengan perawakan yang kurus, ceking dan jelas tidak kekar.

Begitu juga dengan potret emosi seorang pahlawan. Kadang-kadang ketegaran dan keberanian para pahlawan membuat kita berpikir bahwa mereka sama sekali tidak mempunyai sisi-sisi lain dalam dirinya, yang lebih mirip dengan sisi-sisi kepribadian orang-orang biasa. Misalnya, kebutuhan akan kemanjaan.

Umar bin khattab mengajar sesuatu yang lain ketika beliau mengatakan: “jadilah engkau seperti seorang bocah didepan istrimu”. Laki-laki dengan postur tubuh yang tinggi, besar, putih dan botak itu yang dikenal keras, tegas, berani dan tegar, ternyata senang bersikap manja didepan istrinya. Mungkin bukan cuma Umar. Sebab Rasulullah SAW, ternyata juga melakukan hal yang sama. Adalah Khadijah tempat ia kembali saat kecemasan dan ketakutan melandanya setelah menerima wahyu pertama. Maka kebesaran jiwa Khadijah yang senantiasa beliau kenang dan yang memberikan tempat paling istimewa bagi perempuan itu dalam hatinya, bahkan setelah beliau menikahi seorang Aisyah. Tapi beliau juga sering berbaring dalam pangkuan Aisyah untuk disisiri rambutnya, bahkan ketika beliau sedang i’tikaf dibulan Ramadhan.

Itu mengajarkan kita sebuah kaidah, bahwa para pahlawan mukmin sejati telah menggunakan segenap energi jiwanya untuk dapat mengukir legenda kepahlawanannya. Tapi untuk itu mereka membutuhkan suplai energi kembali. Dan untuk sebagiannya, itu berasal dari kelembutan dan kebesaran jiwa sang istri.

Kemanjaan itu, dengan begitu, barangkali memang merupakan cara para pahlawan tersebut memenuhi kebutuhan jiwa mereka akan ketegaran, keberanian, ketegasan dan kerja-kerja emosi lainnya.

Kepahlawanan membutuhkan energi jiwa yang dasyat, maka para pahlwan harus mengetahui dari mana mereka mendapatkan sumber energi itu. Petuah ini agaknya tidak pernah salah : “Dibalik setiap laki-laki agung, selalu berdiri wanita agung” dan mengertilah kita, mengapa sastrawan besar besar Mesir ini, Musthafa Shadiq Al Rafii, mengatakan “kekuatan seorang wanita sesungguhnya tersimpan dibalik kelemahannya”.**

Monday, December 13, 2010

10.000 Bibit pohon ditanam di lereng Merapi

Klaten (Espos)–Sebanyak 10.000 bibit mahoni dan sengon dibagikan kepada warga dan relawan, Minggu (12/12), dalam peluncuran Program Recovery Rumah Sejahtera Partai Keadilan Sejahtera (PKS) wilayah Klaten di Dukuh Parang Harjo, Desa Ngemplak Seneng, Kecamatan Manisrenggo. Bibit pohon itu diharapkan bisa ditanam di tanah warga di lereng Merapi.
Staf DPP PKS wilayah Jawa Tengah-DIY-Jawa Timur, Mahmud Macfud LC kepada wartawan di sela-sela launching mengatakan, dampak erupsi Merapi terhadap kerusakan lahan hutan sangat besar. “Mengutip data Taman Nasional Gunung Merapi, kerusakan hutan mencapai 2.818 hektare atau 43% dari total 6.410 hektare luas taman hutan nasional. Sebanyak 772 hektar di antaranya berada di Klaten,” jelasnya.
Menurutnya jika tidak segera dihijaukan, dikhawatirkan akan berdampak secara ekologis maupun sosial ekonomi bagi warga. Sementara Koordinator Tim Penanggulangan Bencana PKS Jawa Tengah, Agus Abdul Latif menjelaskan, PKS juga menggelar program pemberdayaan ekonomi masyarakat, pelayanan kesehatan gratis, pelayanan air bersih, trauma healing, tambahan asupan gizi anak, bimbingan belajar dan taman bacaan anak.
rei

Saturday, December 11, 2010

PKS Usulkan Efisiensi Pemilukada untuk Cegah Politik Uang

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendorong agar Gubernur dipilih langsung oleh rakyat dalam pemilukada. PKS mengusulkan sejumlah poin penghematan pemilukada dalam pembahasan revisi UU Pilkada di DPR.

"PKS sejak awal ingin agar pemilukada langsung sebagai bagian dari demokrasi. Kita hanya perlu merevisi sejumlah aturan untuk efisiensi dan perbaikan mekanismenya saja," ujar Wasekjen PKS, Mahfudz Siddik, kepada detikcom, Sabtu (11/12/2010).

PKS sendiri akan memfokuskan pada penghematan penyelenggaraan pemilukada. Termasuk bagaimana membatasi permainan uang dalam pemilukada.

"Waktu kampanye harus dibatasi, demikian juga belanja kampanye di media juga harus terukur," terang Mahfudz.

Selain itu, Mahfudz menuturkan, diperlukan evaluasi total dalam mekanisme pemilukada. Harus ada aturan tegas yang menghapuskan politik uang dalam pemilukada.

"Harus ada aturan ketat agar tidak ada politik logistik dalam kampanye. Harus ada sanksi tegas baik dilakukan oleh calon ataupun tim sukses, berapapun jumlahnya," papar Mahfudz.

Sebelumnya, Partai Demokrat meminta semua koalisi mendukung pemilukada secara langsung bagi Gubernur, Bupati, maupun walikota. PD berbalik arah setelah menimbang bahwa pemilihan langsung kepala daerah adalah langkah demokratis yang tak boleh dihilangkan.

Pemerintah sampai hari ini belum menyerahkan draf RUU Pilkada ke DPR. Posisi pemerintah terakhir ialah menyelenggarakan pemilihan Gubernur oleh DPRD dengan alasan efisiensi biaya. (detik, Sabtu, 11/12/2010)

(ELS I PIP-PKS Malaysia I pks-malaysia.org)

Friday, December 10, 2010

IDF: Hamas Berhasil Meningkatkan Kemampuan Anti-Tank Mereka

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) semakin prihatin tentang peningkatan dalam insiden di perbatasan Gaza, khususnya adanya peningkatan kemampuan nyata pejuang Palestina dalam hal senjata anti-tank.
Dini kemarin angkatan udara IDF menyerang tiga sasaran Hamas di Jalur Gaza: menyerang fasilitas penyimpanan senjata di utara dan dua lokasi lainnya di selatan. Tidak ada korban Palestina dilaporkan.
Serangan itu menyusul setelah ada serangan terhadap seorang petugas keamanan di sebuah daerah Eshkol pada Rabu malam dalam serangan mortir dari Jalur Gaza.
Seorang juru bicara IDF mengatakan Israel menganggap Hamas bertanggung jawab atas serangan dari Jalur Gaza, sehingga membalas serangan terhadap instalasi yang dijalankan oleh gerakan tersebut.
Pada hari Selasa lalu, IDF menemukan empat area di mana improvisasi alat peledak telah diletakkan di sepanjang perbatasan dengan Gaza, pejuang Palestina diyakini melakukan hal itu untuk menyerang patroli Israel.
Awal minggu ini secara signifikan pejuang Palestina berhasil merusak sebuah tank Israel dengan menembakkan sebuah rudal anti-tank dari wilayah perbatasan.
Pejuang Palestina telah meningkatkan kemampuan senjata anti-tank mereka lewat penyelundupan dari Semenanjung Sinai di Mesir, kata IDF.
Hamas dan faksi-faksi pejuang yang lebih kecil berusaha untuk meng-upgrade kemampuan senjata anti-tank mereka untuk lebih mampu memperlambat kendaraan militer IDF dalam perlawanan darat.
Selama serangan Gaza Israel dua tahun yang lalu, yang dikenal sebagai Operasi Cast Lead, Hamas merasa sulit untuk mengganggu gerakan tank militer Israel, sehingga pejuang Palestina mengidentifikasi kemampuan anti-tank mereka sebagai tempat kunci untuk perbaikan dalam melakukan perlawanan.
Sumber senior IDF kepada Haaretz mengatakan bahwa telah terjadi peningkatan yang nyata dalam beberapa pekan terakhir dalam pertempuran di Jalur Gaza, sebagian besar berasal dari upaya pejuang Palestina 'untuk menempatkan alat peledak di dekat pagar perbatasan.(fq/hrzt)

Tuesday, December 7, 2010

Rahasia di Balik Musibah

Oleh: Ulis Tofa, Lc


Letusan Gunung Merapi tanggal 31 Oktober 2010 (AP Photo)
dakwatuna.com – Tidaklah Allah swt. menciptakan peristiwa, atau kejadian sesuatu yang sia-sia. Manusia dianjurkan untuk merenung dan mengambil pelajaran dari berbagai macam peristiwa yang terjadi. Islam sangat mendorong umatnya untuk menggunakan potensi yang Allah swt. berikan kepadanya; penglihatan, pendengaran, hati, panca indra yang lain agar difungsikan untuk merenung hikmah dibalik peristiwa.
قُلْ سِيرُوا فِي الأرْضِ ثُمَّ انْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ (11)
11. Katakanlah: “Berjalanlah di muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu.” QS. Al-An’am:11
Ayat yang senada seperti di atas sangatlah banyak dalam Al-Qur’an. Dengan redaksi yang beragam, tapi kesimpulannya adalah satu, menggunakan pemberian Allah untuk merenung dan mengambil pelajaran yang sangat berharga dari berbagai peristiwa bencana yang terjadi silih berganti ini. Ada beberapa rahasia dibalik musibah dan bencana yang selama ini terjadi bahwa:
Pertama, Allah Penentu Kehidupan, Dzat yang Maha Perkasa.

Bahwa dibalik kehidupan ini ada yang punya, ada yang mengatur. Dialah Allah Rabbul Izzah, Tuhan yang memiliki kemuliaan dan keperkasaan. Di Genggaman-Nya lah semua kehidupan ini dikendalikan. Allah hanya butuh berkata “Kun Fayakun, terjadi! maka terjadilah”. Allah memiliki nama-nama, di antaranya; Al-Khaliq –Pencipta-, Al-Muhaimin –Yang Mengatur-, Al-Muhyi –Yang Menghidupkan-, Al-Mumit –Yang Mematikan-, Adh-Dhaar –Yang Memberi Madharat-, An-Nafi’ –Yang memberi Manfaat-, dst.
Manusia tidak bisa mengatur-atur. Manusia tidak mungkin bilang “hai merapi, berhenti meletus… dst”, sebagaimana yang kita dengar dari pusat ahli vulkanologi dan mitigasi bencana. Allah swt. punya kehendak-Nya sendiri, bahkan Kehendak itu sudah ditulis semenjak zaman azali. Allah swt. berfirman:
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ (22)
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. Al-Hadid/57:22
Perhatikan potongan akhir ayat akhir di atas “Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah”
حدثنا عاصم ، قال : سمعت الحسن ، يقول في مرضه الذي مات فيه : « إن الله عز وجل قدر أجلا ، وقدر مصيبة ، وقدر معافاة ، وقدر طاعة ، وقدر معصية ، فمن كذب بالقدر فقد كذب بالقرآن ، ومن كذب بالقرآن ، فقد كذب بالحق »
Al-Hasan ketika menjelang mautnya berkata: “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mentaqdirkan ajal, dan mentaqdirkan musibah, mentaqdirkan kesehatan, mentaqdirkan ketaatan, mentaqdirkan kemaksiatan. Maka barangsiapa yang mengingkari taqdir, ia berarti mengingkari Al-Qur’an. Barangsiapa mengingkari Al-Qur’an, sungguh ia berarti mengingkari kebenaran.”
Kedua, Musibah Akibat Perbuatan Manusia
Musibah yang menimpa umat manusia adalah karena perbuatan mereka sendiri yang melanggar peraturan Allah, merusak ekosistem kehidupan, banyak melakukan kemaksiatan dan dosa, tidak menjalankan perintah dan syariat-Nya.
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ (30) وَمَا أَنْتُمْ بِمُعْجِزِينَ فِي الأرْضِ وَمَا لَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلا نَصِيرٍ (31)
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu Maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). Dan kamu tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di muka bumi, dan kamu tidak memperoleh seorang pelindung dan tidak pula penolong selain Allah. ” Syuro/42:30-31
Bukan karena ada unsur mistik, karena ini, karena itu, seperti karena bulan tertentu, karena hari tertentu dll. yang justeru merusak aqidah umat. Bencana karena ulah manusia, dan itu atas kuasa Allah swt.
Ketiga, Pahala Tergantung Besarnya Musibah

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ، أَنَّهُ قَالَ : إِنَّ أَعْظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاءِ ، وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاهُمْ ، فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا ، وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
Dari Anas bin Malik ra. Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung besarnya ujian. Dan sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum, Allah mengujinya. Maka barangsiapa ridha dengan ujian Allah, baginya ridha –dari Allah-, sebaliknya, siapa yang murka, maka baginya murka –dari Allah-.” HR. At-Tirmidzi
Karena itu, tidak perlu putus asa, jangan sampai menggadaikan aqidah dengan
Keempat, Musibah Dalam Rangka Tamhis (Seleksi)

Kehidupan ini bukan statis, tapi berputar. Ada yang baik ada yang buruk, ada yang berhasil ada yang juga gagal. Itu semua adalah dalam rangka untuk menseleksi secara alamiah kualitas manusia, dan sebagai batu ujian; apakah ia lulus dengan predikat baik, lulus dengan catatan, atau malah gagal dalam menjalani usjian tersebut.
وَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْمُنَافِقِينَ (11)
“Dan Sesungguhnya Allah benar-benar mengetahui orang-orang yang beriman: dan Sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang munafik.Al-Ankabut/29:11
Ketika menjelaskan ayat ini, Mujahid berkomentar: “Manusia itu ada yang iman hanya di lisannya saja, maka ketika dia mendapatkan ujian, berupa kehilangan harta atau jiwa, sebagian manusia dilanda fitnah –goncang yang hebat-“ (Tafsir Al-Baghawi, Juz 6, Bab 11, Hal. 235)
Kelima, Istirja’ atau Mengembalikan Semua kepada Allah

Pertam kali menghadapi musibah, hendaknya iman yang berbicara, bukan hawa nafsu yang protes. Karena seseorang ditentukan oleh sikap pertama kalinya terhadap kejadian. Rasulullah saw. mengingatkan “Sesungguhnya sabar itu ketika merespon kejadian pertam kali.” Selanjutnya berdoa kepada Allah swt. agar diberikan pahala atas musibah itu dan memperoleh ganti yang jauh lebih baik.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أصاب أحدكم مصيبة فليقل إنا لله وإنا إليه راجعون اللهم عندك احتسب مصيبتي فأجرني عليها وأبدلني بها خيرا منها
Rasulullah saw. bersabda: “Jika salah satu di antara kalian mendapatkan musibah, maka ucapkanlah; “Sesungguhnya kami milik Allah dan kami kembali kepada-Nya, “Allahumma ‘indaka ahtasibu mushibatii, fa ajirnii ‘alaihaa waabdilnii bihaa khairan minhaa. Ya Allah kepada-Mu saya ikhlaskan musibah yang menimpaku, maka berilah pahala kepadaku atas musibah ini, dan berilah saya ganti yang jauh lebih baik darinya.” Imam Muslim
Keenam, Musibah Menghapus Kesalahan dan Mengangkat Derajat
Inilah indahnya kehidupan bagi orang yang beriman. Ujian, bencana dan bala akan menggugurkan dosa-dosa dan sekaligus mengangkat derajatnya. Tidak sia-sia, tegantung ia meresponnya. Dari Aisyah ra. ia mendengar Rasulullah saw. bersabda:
عن عائشة قالت سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول « مَا مِنْ مُؤْمِنٍ تَشُوكُهُ شَوْكَةٌ فَمَا فَوْقَهَا إِلاَّ حَطَّ اللَّهُ عَنْهُ خَطِيئَةً وَرَفَعَ لَهُ بِهَا دَرَجَةً » رواه مسلم
“Tiada seorang mukmin yang tertusuk suatu duri atau bahkan yang jauh lebih sakit, kecuali Allah pasti akan menghapus kesalahan dan mengangkat derajat.” Imam Muslim
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : « عجبًا لأمرِ الْمُؤْمِن ، إِنَّ أمرهُ كُلَّهُ خيرٌ ، ولَيْسَ ذلِكَ لأحَد إلاَّ للمُؤْمنِ ، إن أصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَر ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ ، وإنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ ، فكَانَ خَيرًا لَهُ »
Rasulullah saw. bersabda: “Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya baik baginya. Jika ia mendapatkan kebaikan, ia bersyukur. Jika sedangkan memperoleh keburukan, ia bersabar, kedua-duanya baik baginya, itu tidak dimiliki kecuali oleh orang mukmin.” Sahih Ibnu Hibban
Ketujuh, Musibah sebagai Peringatan
Kejadian bencana bisa dimaknai 3 hal; Pertama sebagai siksa, jika itu menimpa orang-orang yang tidak beriman. Kedua sebagai peringatan, jika menimpa orang-orang yang beriman tapi melakukan banyak dosa. Dan ketiga, sebagai sarana mengangkat derajat, yaitu bagi orang yang beriman, hamba-hamba Allah swt.
Allah swt. berfirman:
قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَخَذَ اللَّهُ سَمْعَكُمْ وَأَبْصَارَكُمْ وَخَتَمَ عَلَى قُلُوبِكُمْ مَنْ إِلَهٌ غَيْرُ اللَّهِ يَأْتِيكُمْ بِهِ انْظُرْ كَيْفَ نُصَرِّفُ الْآَيَاتِ ثُمَّ هُمْ يَصْدِفُونَ (46) öقُلْ أَرَأَيْتَكُمْ إِنْ أَتَاكُمْ عَذَابُ اللَّهِ بَغْتَةً أَوْ جَهْرَةً هَلْ يُهْلَكُ إِلَّا الْقَوْمُ الظَّالِمُونَ (47) وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ فَمَنْ آَمَنَ وَأَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (48)ÇÍÑÈ وَالَّذِينَ كَذَّبُوا بِآَيَاتِنَا يَمَسُّهُمُ الْعَذَابُ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ (49)
46. Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatan serta menutup hatimu, siapakah Tuhan selain Allah yang Kuasa mengembalikannya kepadamu?” perhatikanlah bagaimana Kami berkali-kali memperlihatkan tanda-tanda kebesaran (Kami), kemudian mereka tetap berpaling (juga).
47. Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku jika datang siksaan Allah kepadamu dengan sekonyong-konyong, atau terang-terangan, Maka Adakah yang dibinasakan (Allah) selain dari orang yang zalim?”
48. dan tidaklah Kami mengutus Para Rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman dan Mengadakan perbaikan, Maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.
49. dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, mereka akan ditimpa siksa disebabkan mereka selalu berbuat fasik.” QS. Al-An’am: 46-49
Ketujuh, Musibah Menyempurnakan Iman
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:لَيْسَ بِمُؤْمِنٍ مُسْتَكْمِلِ الإِيمَانِ مَنْ لَمْ يَعُدَّ الْبَلاءَ نِعْمَةً، وَالرَّخاءَ مُصِيبَةً، قَالُوا: كَيْفَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ:لأَنَّ الْبَلاءَ لا يَتْبَعُهُ إِلا الرَّخَاءُ، وَكَذَلِكَ الرَّخَاءُ لا تَتْبَعُهُ إِلا الْمُصِيبَة وليس بمؤمن مستكمل الإيمان من لم يسكن في صلاته” قالوا: ولم يا رسول الله؟ قال: “لأن المصلي يناجي ربه فإذا كان في غير صلاة إنما يناجي ابن آدم”.
رواه الطبراني.
Rasulullah saw. bersabda: “Tiada dianggap mukmin yang sempurna imannya orang yang tidak menganggap suatu bala’ sebagai sebuah kenikmatan, dan suatu kemudahan sebagai musibah. Para sahabat bertanya: Bagaimana itu ya Rasulullah? Rasul menjawab; “Karena tiak menyertai balak itu kecuali adanya kemudahan. Demikian juga dengan kemudian itu akan disertai dengan musibah.” Ath-Tabrani.
Allah swt. berfirman:
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (5) إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (6) فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ (7) وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ (8)
5.Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.
8. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” QS. Al-Insyirah:5-8.
Dibalik bencana ada hikmah, ada pelajaran, ada kebaikan. Mari kita renungkan, kita temukan rahasia di balik bencana yang selama ini terjadi. Allahu a’lam

Esensi Hijrah


Esensi Hijrah
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Momentum pergantian tahun Hijriah selalu mengingatkan umat Islam pada peristiwa hijrah Rasulullah SAW dan para sahabat dari Makkah ke Madinah. Peristiwa maha penting dalam sirah Rasulullah itulah yang menjadi dasar pijakan di balik pemilihan nama kalender Islam tersebut.

Tentu bukan tanpa alasan Amirul Mukminin Umar bin Al-Khathab menetapkan peristiwa hijrah sebagai dasar perhitungan tahun dalam kalender kaum Muslimin. Hijrah berarti berpindah dengan meninggalkan suatu tempat menuju tempat yang lain, atau berubah dengan meninggalkan suatu kondisi untuk menuju kondisi yang lain. Dalam Islam, hijrah memang ada dua macam.

Pertama, hijrah hissiyyah (hijrah fisik dengan berpindah tempat), dari darul khauf (negeri yang tidak aman dan tidak kondusif) menuju darul amn (negeri yang relatif aman dan kondusif), seperti hijrah dari Kota Makkah ke Habasyah (Ethiopia) dan dari Makkah ke Madinah.

Kedua, hijrah ma'nawiyyah (hijrah nilai). Yakni, dengan meninggalkan nilai-nilai atau kondisi-kondisi jahiliah untuk berubah menuju nilai-nilai atau kondisi-kondisi Islami,  seperti dalam aspek akidah, ibadah, akhlak, pemikiran dan pola pikir, muamalah, pergaulan, cara hidup, kehidupan berkeluarga, etos kerja, manajemen diri, manajemen waktu, manajemen dakwah, perjuangan, pengorbanan, serta aspek-aspek diri dan kehidupan lainnya sesuai dengan tuntutan keimanan dan konsekuensi keislaman.

Jika hijrah hissiyyah bersifat kondisional dan situasional serta harus sesuai dengan syarat-syarat tertentu, hijrah ma'nawiyyah bersifat mutlak dan permanen, serta sekaligus merupakan syarat dan landasan bagi pelaksanaan hijrah hissiyyah.

Hijrah ma'nawiyyah inilah yang sebenarnya merupakan hakikat dan esensi dari perintah hijrah itu. Kuncinya ada pada kata perubahan! Ya, ketika seseorang telah berikrar syahadat dan menyatakan diri telah beriman dan berislam, ia harus langsung ber-hijrah ma'nawiyyah ke arah perubahan total--tentu tetap mengikuti prinsip tadarruj (pentahapan)--sesuai shibghah rabbaniyah (lihat QS Al-Baqarah [2]: 138) dan memenuhi tuntutan berislam secara kaffah (lihat QS Al-Baqarah [2]: 208).

Guna menyambut--dan bukan memperingati--tahun baru 1432 Hijriah, kita harus melakukan muhasabah dan introspeksi diri dengan bertanya, sejauh mana perubahan, peningkatan dan perbaikan Islami telah terjadi dalam diri dan kehidupan kita, baik dalam skala individu, kelompok, jamaah, masyarakat, bangsa, maupun dalam skala umat Islam secara keseluruhan?

Marilah kita jadikan momentum pergantian tahun Hijriah ini sebagai faktor pemotivasi semangat dan pembaru tekad untuk senantiasa menghijrahkan diri dan kehidupan menuju totalitas Islam sebagai syarat dan dasar dalam mengemban amanah dakwah dan menegakkan kewajiban jihad fi sabilillah untuk memenangkan dinullah dan menggapai surga serta ridha Allah.

Sunday, December 5, 2010

Bolehkah Seorang Muslim Mengucapkan ‘Selamat Natal’?

klik untuk memperbesar gambar

klik untuk memperbesar gambar

Alhamdulillahi robbil ‘alamin, wa shalaatu wa salaamu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.
Sudah sering kita mendengar ucapan semacam ini menjelang perayaan Natal yang dilaksanakan oleh orang Nashrani. Mengenai dibolehkannya mengucapkan selamat natal ataukah tidak kepada orang Nashrani, sebagian kaum muslimin masih kabur mengenai hal ini. Sebagian di antara mereka dikaburkan oleh pemikiran sebagian orang yang dikatakan pintar (baca : cendekiawan), sehingga mereka menganggap bahwa mengucapkan selamat natal kepada orang Nashrani tidaklah mengapa (alias ‘boleh-boleh saja’). Bahkan sebagian orang pintar tadi mengatakan bahwa hal ini diperintahkan atau dianjurkan.
Namun untuk mengetahui manakah yang benar, tentu saja kita harus merujuk pada Al Qur’an dan As Sunnah, juga pada ulama yang mumpuni, yang betul-betul memahami agama ini. Ajaran islam ini janganlah kita ambil dari sembarang orang, walaupun mungkin orang-orang yang diambil ilmunya tersebut dikatakan sebagai cendekiawan. Namun sayang seribu sayang, sumber orang-orang semacam ini kebanyakan merujuk pada perkataan orientalis barat yang ingin menghancurkan agama ini. Mereka berusaha mengutak-atik dalil atau perkataan para ulama yang sesuai dengan hawa nafsunya. Mereka bukan karena ingin mencari kebenaran dari Allah dan Rasul-Nya, namun sekedar mengikuti hawa nafsu. Jika sesuai dengan pikiran mereka yang sudah terkotori dengan paham orientalis, barulah mereka ambil. Namun jika tidak bersesuaian dengan hawa nafsu mereka, mereka akan tolak mentah-mentah. Ya Allah, tunjukilah kami kepada kebenaran dari berbagai jalan yang diperselisihkan –dengan izin-Mu-
Semoga dengan berbagai fatwa dari ulama yang mumpuni ini, kita mendapat titik terang mengenai permasalahan ini.
Fatwa Pertama – Mengucapkan Selamat Natal dan Merayakan Natal Bersama
Berikut adalah fatwa ulama besar Saudi Arabia, Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin rahimahullah, dari kumpulan risalah (tulisan) dan fatwa beliau (Majmu’ Fatawa wa Rosail Ibnu ‘Utsaimin), 3/28-29, no. 404.
Beliau rahimahullah pernah ditanya,
“Apa hukum mengucapkan selamat natal (Merry Christmas) pada orang kafir (Nashrani) dan bagaimana membalas ucapan mereka? Bolehkah kami menghadiri acara perayaan mereka (perayaan Natal)? Apakah seseorang berdosa jika dia melakukan hal-hal yang dimaksudkan tadi, tanpa maksud apa-apa? Orang tersebut melakukannya karena ingin bersikap ramah, karena malu, karena kondisi tertekan, atau karena berbagai alasan lainnya. Bolehkah kita tasyabbuh (menyerupai) mereka dalam perayaan ini?”
Beliau rahimahullah menjawab :
Memberi ucapan Selamat Natal atau mengucapkan selamat dalam hari raya mereka (dalam agama) yang lainnya pada orang kafir adalah sesuatu yang diharamkan berdasarkan kesepakatan para ulama (baca : ijma’ kaum muslimin), sebagaimana hal ini dikemukakan oleh Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam kitabnya ‘Ahkamu Ahlidz Dzimmah’. Beliau rahimahullah mengatakan,
“Adapun memberi ucapan selamat pada syi’ar-syi’ar kekufuran yang khusus bagi orang-orang kafir (seperti mengucapkan selamat natal, pen) adalah sesuatu yang diharamkan berdasarkan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin. Contohnya adalah memberi ucapan selamat pada hari raya dan puasa mereka seperti mengatakan, ‘Semoga hari ini adalah hari yang berkah bagimu’, atau dengan ucapan selamat pada hari besar mereka dan semacamnya.” Kalau memang orang yang mengucapkan hal ini bisa selamat dari kekafiran, namun dia tidak akan lolos dari perkara yang diharamkan. Ucapan selamat hari raya seperti ini pada mereka sama saja dengan kita mengucapkan selamat atas sujud yang mereka lakukan pada salib, bahkan perbuatan seperti ini lebih besar dosanya di sisi Allah. Ucapan selamat semacam ini lebih dibenci oleh Allah dibanding seseorang memberi ucapan selamat pada orang yang minum minuman keras, membunuh jiwa, berzina, atau ucapan selamat pada maksiat lainnya.
Banyak orang yang kurang paham agama terjatuh dalam hal tersebut. Orang-orang semacam ini tidak mengetahui kejelekan dari amalan yang mereka perbuat. Oleh karena itu, barangsiapa memberi ucapan selamat pada seseorang yang berbuat maksiat, bid’ah atau kekufuran, maka dia pantas mendapatkan kebencian dan murka Allah Ta’ala.” –Demikian perkataan Ibnul Qoyyim rahimahullah-
Dari penjelasan di atas, maka dapat kita tangkap bahwa mengucapkan selamat pada hari raya orang kafir adalahsesuatu yang diharamkan. Alasannya, ketika mengucapkan seperti ini berarti seseorang itu setuju dan ridho dengan syiar kekufuran yang mereka perbuat. Meskipun mungkin seseorang tidak ridho dengan kekufuran itu sendiri, namun tetap tidak diperbolehkan bagi seorang muslim untuk ridho terhadap syiar kekufuran atau memberi ucapan selamat pada syiar kekafiran lainnya karena Allah Ta’ala sendiri tidaklah meridhoi hal tersebut. Allah Ta’ala berfirman,
“Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu.” (QS. Az Zumar [39] : 7)
Allah Ta’ala juga berfirman,
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat- Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. Al Maidah [5] : 3)
Apakah Perlu Membalas Ucapan Selamat Natal?
Memberi ucapan selamat semacam ini pada mereka adalah sesuatu yang diharamkan, baik mereka adalah rekan bisnis ataukah tidak. Jika mereka mengucapkan selamat hari raya mereka pada kita, maka tidak perlu kita jawab karena itu bukanlah hari raya kita dan hari raya mereka sama sekali tidak diridhoi oleh Allah Ta’ala. Hari raya tersebut boleh jadi hari raya yang dibuat-buat oleh mereka (baca : bid’ah). Atau mungkin juga hari raya tersebut disyariatkan, namun setelah Islam datang, ajaran mereka dihapus dengan ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ajaran Islam ini adalah ajaran untuk seluruh makhluk.
Mengenai agama Islam yang mulia ini, Allah Ta’ala sendiri berfirman,
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imron [3] : 85)
Bagaimana Jika Menghadiri Perayaan Natal?
Adapun seorang muslim memenuhi undangan perayaan hari raya mereka, maka ini diharamkan. Karena perbuatan semacam ini tentu saja lebih parah daripada cuma sekedar memberi ucapan selamat terhadap hari raya mereka. Menghadiri perayaan mereka juga bisa jadi menunjukkan bahwa kita ikut berserikat dalam mengadakan perayaan tersebut.
Bagaimana Hukum Menyerupai Orang Nashrani dalam Merayakan Natal?
Begitu pula diharamkan bagi kaum muslimin menyerupai orang kafir dengan mengadakan pesta natal, atau saling tukar kado (hadiah), atau membagi-bagikan permen atau makanan (yang disimbolkan dengan ‘santa clause’ yang berseragam merah-putih, lalu membagi-bagikan hadiah, pen) atau sengaja meliburkan kerja (karena bertepatan dengan hari natal). Alasannya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
”Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho’ mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitabnya Iqtidho’ Ash Shirothil Mustaqim mengatakan,
“Menyerupai orang kafir dalam sebagian hari raya mereka bisa menyebabkan hati mereka merasa senang atas kebatilan yang mereka lakukan. Bisa jadi hal itu akan mendatangkan keuntungan pada mereka karena ini berarti memberi kesempatan pada mereka untuk menghinakan kaum muslimin.” - Demikian perkataan Syaikhul Islam-
Barangsiapa yang melakukan sebagian dari hal ini maka dia berdosa, baik dia melakukannya karena alasan ingin ramah dengan mereka, atau supaya ingin mengikat persahabatan, atau karena malu atau sebab lainnya. Perbuatan seperti ini termasuk cari muka (menjilat), namun agama Allah yang jadi korban. Ini juga akan menyebabkan hati orang kafir semakin kuat dan mereka akan semakin bangga dengan agama mereka.
Allah-lah tempat kita meminta. Semoga Allah memuliakan kaum muslimin dengan agama mereka. Semoga Allah memberikan keistiqomahan pada kita dalam agama ini. Semoga Allah menolong kaum muslimin atas musuh-musuh mereka. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Kuat lagi Maha Mulia.
Fatwa Kedua – Berkunjung Ke Tempat Orang Nashrani untuk Mengucapkan Selamat Natal pada Mereka
Masih dari fatwa Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaiminrahimahullah dari Majmu’ Fatawa wa Rosail Ibnu ‘Utsaimin, 3/29-30, no. 405.
Syaikh rahimahullah ditanya : Apakah diperbolehkan pergi ke tempat pastur (pendeta), lalu kita mengucapkan selamat hari raya dengan tujuan untuk menjaga hubungan atau melakukan kunjungan?
Beliau rahimahullah menjawab :
Tidak diperbolehkan seorang muslim pergi ke tempat seorang pun dari orang-orang kafir, lalu kedatangannya ke sana ingin mengucapkan selamat hari raya, walaupun itu dilakukan dengan tujuan agar terjalin hubungan atau sekedar memberi selamat (salam) padanya. Karena terdapat hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Janganlah kalian mendahului Yahudi dan Nashara dalam salam (ucapan selamat).” (HR. Muslim no. 2167)
Adapun dulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkunjung ke tempat orang Yahudi yang sedang sakit ketika itu, ini dilakukan karena dulu ketika kecil, Yahudi tersebut pernah menjadi pembantu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tatkala Yahudi tersebut sakit, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjenguknya dengan maksud untuk menawarkannya masuk Islam. Akhirnya, Yahudi tersebut pun masuk Islam.
Bagaimana mungkin perbuatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mengunjungi seorang Yahudi untuk mengajaknya masuk Islam, kita samakan dengan orang yang bertandang ke non muslim untukmenyampaikan selamat hari raya untuk menjaga hubungan?! Tidaklah mungkin kita kiaskan seperti ini kecuali hal ini dilakukan oleh orang yang jahil dan pengikut hawa nafsu.
Fatwa Ketiga - Merayakan Natal Bersama
Fatwa berikut adalah fatwa Al Lajnah Ad Daimah Lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal Ifta’ (Komisi Tetap Urusan Riset dan Fatwa Kerajaan Arab Saudi) no. 8848.
Pertanyaan : Apakah seorang muslim diperbolehkan bekerjasama dengan orang-orang Nashrani dalam perayaan Natal yang biasa dilaksanakan pada akhir bulan Desember? Di sekitar kami ada sebagian orang yang menyandarkan pada orang-orang yang dianggap berilmu bahwa mereka duduk di majelis orang Nashrani dalam perayaan mereka. Mereka mengatakan bahwa hal ini boleh-boleh saja. Apakah perkataan mereka semacam ini benar? Apakah ada dalil syar’i yang membolehkan hal ini?
Jawab :
Tidak boleh bagi kita bekerjasama dengan orang-orang Nashrani dalam melaksanakan hari raya mereka, walaupun ada sebagian orang yang dikatakan berilmu melakukan semacam ini. Hal ini diharamkan karena dapat membuat mereka semakin bangga dengan jumlah mereka yang banyak. Di samping itu pula, hal ini termasuk bentuktolong menolong dalam berbuat dosa. Padahal Allah berfirman,
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS. Al Maidah [5] : 2)
Semoga Allah memberi taufik pada kita. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, pengikut dan sahabatnya.
Ketua Al Lajnah Ad Da’imah : Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz.
klik untuk memperbesar gambarklik untuk memperbesar gambar

Saatnya Menarik Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, kita dapat menarik beberapa kesimpulan :
Pertama, Kita –kaum muslimin- diharamkan menghadiri perayaan orang kafir termasuk di dalamnya adalah perayaan Natal. Bahkan mengenai hal ini telah dinyatakanharam oleh Majelis Ulama Indonesia sebagaimana dapat dilihat dalam fatwa MUI yang dikeluarkan pada tanggal 7 Maret 1981.
Kedua, Kaum muslimin juga diharamkan mengucapkan ‘selamat natal’ kepada orang Nashrani dan ini berdasarkan ijma’ (kesepakatan) kaum musliminsebagaimana yang dikatakan oleh Ibnul Qoyyim.
Jadi, cukup ijma’ kaum muslimin ini sebagai dalil terlarangnya hal ini. Yang menyelisihi ijma’ ini akan mendapat ancaman yang keras sebagaimana firman Allah Ta’ala,
“Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu'min, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.”(QS. An Nisa’ [4] : 115). Jalan orang-orang mukmin inilah ijma’ (kesepakatan) mereka.
Oleh karena itu, yang mengatakan bahwa Al Qur’an dan Hadits tidak melarang mengucapkan selamat hari raya pada orang kafir, maka ini pendapat yang keliru. Karena ijma’ kaum muslimin menunjukkan terlarangnya hal ini. Dan ijma’ adalah sumber hukum Islam, sama dengan Al Qur’an dan Al Hadits. Ijma’ juga wajib diikuti sebagaimana disebutkan dalam surat An Nisa ayat 115 di atas karena adanya ancaman kesesatan jika menyelisihinya.
Ketiga, jika diberi ucapan selamat natal, tidak perlu kita jawab (balas) karena itu bukanlah hari raya kita dan hari raya mereka sama sekali tidak diridhoi oleh Allah Ta’ala.
Keempattidak diperbolehkan seorang muslim pergi ke tempat seorang pun dari orang-orang kafir untuk mengucapkan selamat hari raya.
Kelima, membantu orang Nashrani dalam merayakan Natal juga tidak diperbolehkan karena ini termasuk tolong menolong dalam berbuat dosa.
Keenamdiharamkan bagi kaum muslimin menyerupai orang kafir dengan mengadakan pesta natal, atau saling tukar kado (hadiah), atau membagi-bagikan permen atau makanan dalam rangka mengikuti orang kafir pada hari tersebut.
Demikianlah beberapa fatwa ulama mengenai hal ini. Semoga kaum muslimin diberi taufiko oleh Allah untuk menghindari hal-hal yang terlarang ini. Semoga Allah selalu menunjuki kita ke jalan yang lurus dan menghindarkan kita dari berbagai penyimpangan. Hanya Allah-lah yang dapat memberi taufik.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihat. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘alihi wa shohbihi wa sallam.
Diselesaikan pada siang hari, di rumah mertua tercinta, Panggang-Gunung Kidul, 18 Dzulhijah 1429 H.
Yang membutuhkan ampunan dan rahmat Rabbnya:Muhammad Abduh Tuasikal (Rumaysho.com)

-
-

Powered By Blogger