Dalam Syafari Syawal dan Halal Bihalal sekaligus kunjungan kerjanya di beberapa kabupaten di Jawa Tengah, Menteri Sosial Dr. Salim Segaf Al-Jufri didampingi Bupati Jepara, Hendro Martojo dan anggota DPR Komisi VIII HM Busyro, semalam menyampaikan tausiyah di Masjid Agung Jepara.
“Islam agama kedamaian. Seorang muslim adalah juru damai. Orang yang menimbulkan kekacauan dan permusuhan, jauh dari esensi Islam,” jelas Mensos di hadapan sepuluh ribu Jam’iyah Ahbabul Musthofa.
Menurutnya, Iman berasal dari kata aman. Seorang mukmin adalah orang yang menimbulkan keamanan. Mereka yang menyebarkan ketakutan dan teror bertentangan dengan esensi iman.
”Karena itu agama mana pun tidak mengajarkan kekerasan,” masih menurut jebolan sarjana syariah Universitas Saudi ini. Ia menegaskan, ”Siapa pun, jangan menisbatkan stigma terorisme kepada umat Islam!”
Ungkapan keprihatinan dan arahan dari Mensos ini seperti mewakili sekian banyak aktivis dan ulama Islam di negeri ini yang seperti dipojokkan dengan stigma aktivis Islam sebagai teroris.
Seperti diketahui publik, bahwa pasukan elit Polri binaan Amerika dan Australia ini kerap melakukan penangkapan dan penembakan kepada para aktivis Islam yang diduga sebagai pelaku terorisme. Tanpa didahului dengan surat penangkapan dan prosedur yang semestinya, seperti yang disampaikan LBH Medan, mereka langsung menembaki dan menangkap secara membabi buta. Mnh/spt
“Islam agama kedamaian. Seorang muslim adalah juru damai. Orang yang menimbulkan kekacauan dan permusuhan, jauh dari esensi Islam,” jelas Mensos di hadapan sepuluh ribu Jam’iyah Ahbabul Musthofa.
Menurutnya, Iman berasal dari kata aman. Seorang mukmin adalah orang yang menimbulkan keamanan. Mereka yang menyebarkan ketakutan dan teror bertentangan dengan esensi iman.
”Karena itu agama mana pun tidak mengajarkan kekerasan,” masih menurut jebolan sarjana syariah Universitas Saudi ini. Ia menegaskan, ”Siapa pun, jangan menisbatkan stigma terorisme kepada umat Islam!”
Ungkapan keprihatinan dan arahan dari Mensos ini seperti mewakili sekian banyak aktivis dan ulama Islam di negeri ini yang seperti dipojokkan dengan stigma aktivis Islam sebagai teroris.
Seperti diketahui publik, bahwa pasukan elit Polri binaan Amerika dan Australia ini kerap melakukan penangkapan dan penembakan kepada para aktivis Islam yang diduga sebagai pelaku terorisme. Tanpa didahului dengan surat penangkapan dan prosedur yang semestinya, seperti yang disampaikan LBH Medan, mereka langsung menembaki dan menangkap secara membabi buta. Mnh/spt
0 comments:
Post a Comment