Wednesday, September 22, 2010

Hamas: Mesir Gunakan Pintu Perbatasan Sebagai Perangkap

Persona non-grata tidak dilarang masuk, tapi dibiarkan melintasi Mesir untuk kemudian ditangkap

Hidayatullah.com--Hamas mencurigai Kairo menggunakan perbatasan Rafah sebagai alat untuk menangkapi para pejabat partainya saat keluar negeri, menyusul penahanan kepala intelijen pemerintah Gaza baru-baru ini.

Jurubicara Hamas Fawzi Barhoum mengatakan kepada wartawan hari Selasa (21/9) bahwa pembukaan pintu perbatasan untuk menjebak para pejabat Hamas merupakan tindakan yang "tidak dapat diterima dan tidak pantas."

Hari Ahad (19/9), pihak keamanan Mesir mengumumkan bahwa mereka telah menangkap Muhammad Dabaeesh alias Abu Radwan, komandan intel Hamas di Bandara Internasional Kairo.

"Beberapa pemimpin Hamas dan afiliasinya dimasukkan daftar hitam oleh Mesir dan tidak dapat bepergian melalui wilayah Mesir," kata Barhoum.

Barhoum menyebut insiden penangkapan Abu Radwan sebagai "perangkap", karena menurutnya jika dia di-persona non-grata oleh Mesir, seharusnya Abu Radwan diberitahu. Dalam kejadian ini, Abu Radwan ditangkap setelah  diberi izin melintas perbatasan Rafah.

Barhoum mengatakan Dabaeesh yang merupakan salah seorang anggota negosiasi Hamas, bepergian ke Kairo beberapa kali pada tahun 2009 untuk membicarakan kemungkinan rekonsiliasi dengan Fatah. Dan pada awal tahun 2010 dia pergi ke Arab Saudi lewat Mesir.

"Dia tidak pernah dilarang melintas, dan tidak pernah dituduh melakukan apapun," ujar Barhoum.

Pemimpin pemerintah Gaza meminta penjelasan intelijen Mesir atas penangkapan tersebut, dan diberitahu bahwa Dabaeesh akan dibebaskan pada hari Sabtu, kata Barhoum.

"Pembebasannya ditunda menjadi Ahad, kemudian Senin, tapi (kenyataannya) Dabaeesh masih di dalam tahanan."

"Media Mesir menyombongkan penahanan Dabaeesh dengan menyebutnya sebagai hantaman besar bagi Hamas... Laporan media bahkan menyebut dia menyelundupkan alat-alat komunikasi dan uang tunai untuk Hamas."

Kepada Maan sebuah sumber keamanan Mesir mengatakan, penahanan Dabaeesh di bandara terkait dengan upaya penyelundupan peralatan nirkabel bernilai jutaan dollar melalui terowongan.

Hamas memperingatkan dampak penahanan tersebut pada hubungan Hamas-Mesir yang akan semakin menurun dan tegang.

Pada bulan Mei silam, kelompok perjuangan itu membantah laporan yang menyebutkan bahwa Mesir telah membekukan semua kontak dengan Hamas. Namun hubungan mereka memang menegang seiring dengan meningkatnya tindakan keras pasukan Mesir di sepanjang perbatasan Gaza. [di/maan/hidayatullah.com]
 

0 comments:

Post a Comment

-
-

Powered By Blogger