IST
Fahri Hamzah
"Peristiwa kejahatan terjadi di depan mata, dan seakan tidak berdaya. Bayangkan, ada yang dipotong dan dibunuh di Jakarta, di jalan raya, di depan persidangan yang seharusnya bersih dari konflik, dan itu ternyata terjadi,"
Fahri Hamzah
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Hukum DPR RI Fahri Hamzah meminta Polri bukan sekedar gagah-gagahan saat menangkap teroris, sementara aksi preman di Ibukota Negara berlangsung di depan publik, sama sekali tidak ditertibkan.
"Peristiwa kejahatan terjadi di depan mata, dan seakan tidak berdaya. Bayangkan, ada yang dipotong dan dibunuh di Jakarta, di jalan raya, di depan persidangan yang seharusnya bersih dari konflik, dan itu ternyata terjadi," ujar Fahri Hamzah di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (30/9/2010).
Politisi asal Partai Keadilan Sejahtera ini menyebut, masyarakat seolah melakukan pembangkangan, dan sama sekali tidak ada ketakutan sama sekali dengan institusi penegak hukum.
"Perlu instropeksi secara mendalam," paparnya.
Fahri mengemukakan, Polri seharusnya bisa mendeteksi dini insiden kejahatan yang melibatkan orang dalam jumlah massal.
"Diantara tugas polisi, dia harus kenal jenis kejahatan yang terjadi di daerah," tuturnya seraya mempertanyakan kompetensi Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Timur Pradopo.
"Kapolda ini perlu dipertanyakan reputasinya, dia tidak mengerti orang ini siapa saja, siapa pemainnya," imbuhnya. "Yang saya khawatir mereka ini terintegrasi dengan kepentingan aparat keamanan."
"Peristiwa kejahatan terjadi di depan mata, dan seakan tidak berdaya. Bayangkan, ada yang dipotong dan dibunuh di Jakarta, di jalan raya, di depan persidangan yang seharusnya bersih dari konflik, dan itu ternyata terjadi," ujar Fahri Hamzah di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (30/9/2010).
Politisi asal Partai Keadilan Sejahtera ini menyebut, masyarakat seolah melakukan pembangkangan, dan sama sekali tidak ada ketakutan sama sekali dengan institusi penegak hukum.
"Perlu instropeksi secara mendalam," paparnya.
Fahri mengemukakan, Polri seharusnya bisa mendeteksi dini insiden kejahatan yang melibatkan orang dalam jumlah massal.
"Diantara tugas polisi, dia harus kenal jenis kejahatan yang terjadi di daerah," tuturnya seraya mempertanyakan kompetensi Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Timur Pradopo.
"Kapolda ini perlu dipertanyakan reputasinya, dia tidak mengerti orang ini siapa saja, siapa pemainnya," imbuhnya. "Yang saya khawatir mereka ini terintegrasi dengan kepentingan aparat keamanan."
Penulis : ademayasanto
Editor : johnson_simanjuntak