Pasukan Pertahanan Israel (IDF) semakin prihatin tentang peningkatan dalam insiden di perbatasan Gaza, khususnya adanya peningkatan kemampuan nyata pejuang Palestina dalam hal senjata anti-tank.
Dini kemarin angkatan udara IDF menyerang tiga sasaran Hamas di Jalur Gaza: menyerang fasilitas penyimpanan senjata di utara dan dua lokasi lainnya di selatan. Tidak ada korban Palestina dilaporkan.
Serangan itu menyusul setelah ada serangan terhadap seorang petugas keamanan di sebuah daerah Eshkol pada Rabu malam dalam serangan mortir dari Jalur Gaza.
Seorang juru bicara IDF mengatakan Israel menganggap Hamas bertanggung jawab atas serangan dari Jalur Gaza, sehingga membalas serangan terhadap instalasi yang dijalankan oleh gerakan tersebut.
Pada hari Selasa lalu, IDF menemukan empat area di mana improvisasi alat peledak telah diletakkan di sepanjang perbatasan dengan Gaza, pejuang Palestina diyakini melakukan hal itu untuk menyerang patroli Israel.
Awal minggu ini secara signifikan pejuang Palestina berhasil merusak sebuah tank Israel dengan menembakkan sebuah rudal anti-tank dari wilayah perbatasan.
Pejuang Palestina telah meningkatkan kemampuan senjata anti-tank mereka lewat penyelundupan dari Semenanjung Sinai di Mesir, kata IDF.
Hamas dan faksi-faksi pejuang yang lebih kecil berusaha untuk meng-upgrade kemampuan senjata anti-tank mereka untuk lebih mampu memperlambat kendaraan militer IDF dalam perlawanan darat.
Selama serangan Gaza Israel dua tahun yang lalu, yang dikenal sebagai Operasi Cast Lead, Hamas merasa sulit untuk mengganggu gerakan tank militer Israel, sehingga pejuang Palestina mengidentifikasi kemampuan anti-tank mereka sebagai tempat kunci untuk perbaikan dalam melakukan perlawanan.
Sumber senior IDF kepada Haaretz mengatakan bahwa telah terjadi peningkatan yang nyata dalam beberapa pekan terakhir dalam pertempuran di Jalur Gaza, sebagian besar berasal dari upaya pejuang Palestina 'untuk menempatkan alat peledak di dekat pagar perbatasan.(fq/hrzt)
Dini kemarin angkatan udara IDF menyerang tiga sasaran Hamas di Jalur Gaza: menyerang fasilitas penyimpanan senjata di utara dan dua lokasi lainnya di selatan. Tidak ada korban Palestina dilaporkan.
Serangan itu menyusul setelah ada serangan terhadap seorang petugas keamanan di sebuah daerah Eshkol pada Rabu malam dalam serangan mortir dari Jalur Gaza.
Seorang juru bicara IDF mengatakan Israel menganggap Hamas bertanggung jawab atas serangan dari Jalur Gaza, sehingga membalas serangan terhadap instalasi yang dijalankan oleh gerakan tersebut.
Pada hari Selasa lalu, IDF menemukan empat area di mana improvisasi alat peledak telah diletakkan di sepanjang perbatasan dengan Gaza, pejuang Palestina diyakini melakukan hal itu untuk menyerang patroli Israel.
Awal minggu ini secara signifikan pejuang Palestina berhasil merusak sebuah tank Israel dengan menembakkan sebuah rudal anti-tank dari wilayah perbatasan.
Pejuang Palestina telah meningkatkan kemampuan senjata anti-tank mereka lewat penyelundupan dari Semenanjung Sinai di Mesir, kata IDF.
Hamas dan faksi-faksi pejuang yang lebih kecil berusaha untuk meng-upgrade kemampuan senjata anti-tank mereka untuk lebih mampu memperlambat kendaraan militer IDF dalam perlawanan darat.
Selama serangan Gaza Israel dua tahun yang lalu, yang dikenal sebagai Operasi Cast Lead, Hamas merasa sulit untuk mengganggu gerakan tank militer Israel, sehingga pejuang Palestina mengidentifikasi kemampuan anti-tank mereka sebagai tempat kunci untuk perbaikan dalam melakukan perlawanan.
Sumber senior IDF kepada Haaretz mengatakan bahwa telah terjadi peningkatan yang nyata dalam beberapa pekan terakhir dalam pertempuran di Jalur Gaza, sebagian besar berasal dari upaya pejuang Palestina 'untuk menempatkan alat peledak di dekat pagar perbatasan.(fq/hrzt)
0 comments:
Post a Comment