SALAM UI menghadirkan
5th International Symposium“Dari Jakarta Hingga Jalur Gaza”Kesatuan Gerak Pemuda untuk Pembebasan Palestina
Sabtu & Ahad, 8 & 9 Januari 2011
Berawal dari keniscayaan pada apa yang telah, sedang, dan akan kami berikan untuk saudara-saudara kami di palestina. Kami ingin mengajak seluruh elemen kepemudaan di seluruh dunia untuk bergabung dengan kami dan menyatukan langkah bersama dalam membantu pembebasan palestina.
Sabtu, 8 Januari 2011, auditorium FE UI
Kemerdekaan ialah hak segala bangsa dan segala bentuk penjajahan di muka bumi sudah sepatutnya dihapuskan. Penjajahan dengan berbagai permasalahan pelanggaran HAM merupakan sebuah bentuk pelecehan terhadap kemanusiaan di seluruh dunia. Permasalahan yang dialami oleh bangsa palestina merupakan permasalahan yang universal dan juga dapat dipahami oleh bangsa-bangsa lain di seluruh dunia. Karena pada dasarnya penindasan yang dilakukan Israel di tanah Palestina telah melanggar hukum Internasional, dan Deklarasi HAM sedunia, juga UUD 1945. Pembukaan UUD 1945 jelas tertulis,
“Kemerdekaan ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”
Faktanya, sampai saat ini Palestina masih mengalami penjajahan secara de facto. Palestina merupakan satu-satunya negara di dunia yang masih mengalami penjajahan secara fisik dan peperangan. Bila Palestina runtuh, maka nilai-nilai pembelaan terhadap kemanusiaan pun akan sirna secara perlahan. Oleh karena itu, pembelaan terhadap Palestina mutlak harus dilakukan oleh setiap orang di dunia dari manapun dan dengan latar belakang apapun. Sebagai bagian dari peradaban dunia kini, elemen pemuda dari berbagai bangsa juga punya potensi sumbangsih yang besar apabila mampu disatukan dalam gerakan yang padu dalam membela pembebasan palestina. Kami dari SALAM UI X3 berniat mengadakan acara Simposium Internasional ini sebagai suatu bentuk perhatian dan kontribusi yang kontinyu terhadap kondisi Palestina kini dan masa depan. Dengan tujuan akhir adalah kesatuan gerak kepemudaan dari seluruh dunia secara bersama-sama untuk mendukung pembebasan palestina.
Maksud dan Tujuan
Simposium Internasional ini memiliki 5 tujuan utama:
1. Palestina adalah satu-satunya tempat di dunia kontemporer dimana masih terjadi kolonialisasi model kuno. Palestina merupakan pusat dunia, strategis baik secara potensi sumber daya alam, ekonomi, politik, maupun militer.
Indonesia-Palestina
2. Indonesia adalah negara konstitusional, yang dalam pembukaan UUD ’45 menegaskan sikap anti-penjajahan. Maka, bagi bangsa Indonesia, penjajahan terhadap bangsa manapun sama artinya dengan penjajahan terhadap bangsa dan tanah air sendiri. Sejatinya, dalam konteks perlawanan terhadap penjajahan, tanah air Indonesia tidak hanya sebatas dari Sabang hingga Marauke, namun lebih dari itu, dari Jakarta hingga Jalur Gaza.
3. Palestina adalah bangsa yang sangat peduli dengan penderitaan bangsa orang lain, termasuk terhadap bangsa Indonesia. Pada masa-masa perjuangan kemerdekaan di Indonesia, M. Ali Taher, Perdana Menteri Palestina, menyumbangkan seluruh uangnya dari Bank Internasional untuk dana perjuangan muslim Indonesia. Di saat Agresi Militer I dan II terjadi, Palestina bersama dengan Mesir, Irak, dan negara-negara muslim yang lain, melakukan boikot dan demonstrasi anti-Belanda. Palestina adalah salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia, setelah sebelumnya juga melakukan upaya diplomasi untuk Indonesia. Ditengah derita mereka, hidup bertahun-tahun di tenda-tenda dan rumah-rumah darurat, rakyat Palestina masih sempat mengirimkan sumbangan untuk korban gempa dan Tsunami di Aceh.
Zionis-Israel-Yahudi
4. Israel tidak memiliki akar sejarah sebagai penduduk asli Palestina. Kedatangan mereka, dari permulaan akhir periode sebelum lahirnya Isa bin Maryam sampai permulaan Masehi, hanyalah sebagai imigran dari Mesir. Jauh sebelum masuknya Israel, Palestina telah dihuni oleh bangsa Kana’an. Hal ini disebutkan dalam Injil dan Alqur-an. Hukum Internasional menyatakan bahwa yang berdaulat atas suatu wilayah adalah mereka yang pertama kali mendiami wilayah tersebut dan menunjukkan bukti eksistensi mereka atas wilayah tersebut berupa aktivitas dan bukti-bukti fisik yang menunjukkan kedaulatan mereka atas wilayah tersebut. Karena itu, bangsa Kana’an yang merupakan nenek moyang Arab Palestina saat ini adalah pemilik sah tanah Palestina.
5. Israel telah menimbulkan berbagai kerusakan dan kerugian dalam berbagai aspek dan bagi banyak pihak. Terorisme Israel terus melakukan okupasi secara biadab di atas tanah sah bangsa Palestina, mengusir para penduduk asli, dan melakukan teror dan pembantaian terhadap ibu-ibu, orang tua, pemuda, serta anak-anak yang tidak mau mengikuti ambisi hewani Israel. Hal ini menimpa seluruh rakyat Palestina tanpa pandang bulu. Praktik bumi hangus Deir Yasin menjadi bukti penodaan terhadap 400 masjid dan 400 gereja.
6. Israel berdiri diatas ideologi yang rasis, politis, dan teroris. Itulah sebabnya kenapa rencana deklarasi mereka di Jerman diboikot dan diprotes oleh para rabi, sampai kemudian harus mencari tempat yang lain, yaitu Swiss. Alasan tersebut pula yang kemudian melatari kebijakan PBB bahwa gerakan zionis Israel adalah terlarang, sebelum kemudian lobi-lobi Yahudi berhasil menghapuskannya.
Umat Islam
7. Palestina bagi umat Islam merupakan masalah utama. Palestina adalah tanah waqaf umat Islam, tempat berdirinya Masjid al-Aqsha—kiblat pertama umat Islam, tempat dilahirkannya nabi-nabi pilihan, tempat Isra’ Rasulullah saw, serta tempat yang diberkahi. Tidak seperti masjid al-Haram yang Allah jamin penjagaan atasnya, penjagaan atas Masjid al-Aqsha adalah tanggung jawab umat Islam.
Pembebasan !
8. Bangsa Palestina sangat membutuhkan dukungan dari bangsa lain, termasuk Indonesia. Terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai sumbangsih kita bagi Palestina, yaitu: memahami kondisi dan problematika Palestina kemudian mensosialisasikannya sehingga segala potensi dapat dikerahkan untuk membantu perjuangan rakyat Palestina, menyelamatkan haknya, dan membebaskan Palestina dari penjajahan.
CP : Dinul (SI5) 08989730950
Agung Nurwijoyo (SALAM UI) 085715300855
Aan Mi’dad (SALAM Palestine Center) 085695636402
5th International Symposium“Dari Jakarta Hingga Jalur Gaza”Kesatuan Gerak Pemuda untuk Pembebasan Palestina
Sabtu & Ahad, 8 & 9 Januari 2011
Berawal dari keniscayaan pada apa yang telah, sedang, dan akan kami berikan untuk saudara-saudara kami di palestina. Kami ingin mengajak seluruh elemen kepemudaan di seluruh dunia untuk bergabung dengan kami dan menyatukan langkah bersama dalam membantu pembebasan palestina.
Sabtu, 8 Januari 2011, auditorium FE UI
- Seminar “Peran dan Aksi Nyata Pemuda: Antara Indonesia, Palestina, dan Timur Tengah” , bersama Jusuf Kalla*-Tokoh Kemanusiaan, Prof. Hadi (pakar hukum internasional), Mathias Chang-Political Advisor dari Malaysia, Pak Sabam Sirait*-Konsentran Palestina)
- Talk show “Pencerdasan Pandangan Pemuda Terhadap Masalah Palestina” bersama mahasiswa UI asal Palestina, Putra Sulung Baginda (Pemerhati gerakan pemuda terhadap Palestina), Permadi (Pemerhati Palestina di bidang Politik)*
- Launching beasiswa untuk mahasiswa asal Palestina, bekerja sama dengan KNRP (Komite Nasional untuk Rakyat Palestina) dan BSMI (Bulan Sabit Merah Indonesia)
- Launching buku Palestina dari SALAM Palestine Center
- Nasyid : Izzatul Islam
- Galeri foto Palestina, bekerja sama dengan KNRP
- Bazaar dan penggalangan dana
- Konferensi pemuda dengan tema “Kesatuan Gerak Langkah Pemuda untuk Pembebasan Palestina” oleh perwakilan Lembaga Dakwah Kampus se-Indonesia, perwakilan mahasiswa dari luar negeri, dan LSM
- Bedah buku “The Israel Lobby and US Foreign Policy (John Mearsheimer) oleh Ustadz Lili Nur Aulia (penulis buku “Dari Jalur Gaza Ayat-ayat Allah Berbicara”)
- Puisi dari Taufik Ismail*
- Nasyid : Shoutul Harokah*, Brigif
- Galeri foto Palestina, bekerja sama dengan KNRP
- Bazaar dan penggalangan dana
- Pengumuman pemenang lomba SI5
Kemerdekaan ialah hak segala bangsa dan segala bentuk penjajahan di muka bumi sudah sepatutnya dihapuskan. Penjajahan dengan berbagai permasalahan pelanggaran HAM merupakan sebuah bentuk pelecehan terhadap kemanusiaan di seluruh dunia. Permasalahan yang dialami oleh bangsa palestina merupakan permasalahan yang universal dan juga dapat dipahami oleh bangsa-bangsa lain di seluruh dunia. Karena pada dasarnya penindasan yang dilakukan Israel di tanah Palestina telah melanggar hukum Internasional, dan Deklarasi HAM sedunia, juga UUD 1945. Pembukaan UUD 1945 jelas tertulis,
“Kemerdekaan ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”
Faktanya, sampai saat ini Palestina masih mengalami penjajahan secara de facto. Palestina merupakan satu-satunya negara di dunia yang masih mengalami penjajahan secara fisik dan peperangan. Bila Palestina runtuh, maka nilai-nilai pembelaan terhadap kemanusiaan pun akan sirna secara perlahan. Oleh karena itu, pembelaan terhadap Palestina mutlak harus dilakukan oleh setiap orang di dunia dari manapun dan dengan latar belakang apapun. Sebagai bagian dari peradaban dunia kini, elemen pemuda dari berbagai bangsa juga punya potensi sumbangsih yang besar apabila mampu disatukan dalam gerakan yang padu dalam membela pembebasan palestina. Kami dari SALAM UI X3 berniat mengadakan acara Simposium Internasional ini sebagai suatu bentuk perhatian dan kontribusi yang kontinyu terhadap kondisi Palestina kini dan masa depan. Dengan tujuan akhir adalah kesatuan gerak kepemudaan dari seluruh dunia secara bersama-sama untuk mendukung pembebasan palestina.
Maksud dan Tujuan
Simposium Internasional ini memiliki 5 tujuan utama:
- Mencerdaskan masyarakat umum dan mahasiswa pada khususnya tentang urgensi pembelaan terhadap Palestina, sehingga masyarakat tidak lagi memberi rasa simpati karena ikut-ikutan tanpa didasari pengetahuan yang valid, sebab tanpa ilmu yang valid, amal yang dilakukan tidak akan bertahan lama.
- Menjaga semangat para pembela perjuangan Palestina untuk terus membela Palestina dengan berbagai hal yang dapat dilakukan
- Menjadi sebuah wadah untuk memberi kontribusi nyata bagi masyarakat terhadap saudara-saudara muslim Palestina dalam bentuk beasiswa pendidikan untuk pelajar Palestina.
- Menegaskan kepada pemerintah Indonesia untuk tetap konsisten menjadi negara donor bagi Palestina dan tidak mengadakan hubungan bilateral dengan Israel dalam bentuk apapun.
- Menyatukan gerak langkah pemuda internasional yang memiliki konsentrasi terhadap pembebasan Palestina, sehingga gerakan menjadi lebih massif.
1. Palestina adalah satu-satunya tempat di dunia kontemporer dimana masih terjadi kolonialisasi model kuno. Palestina merupakan pusat dunia, strategis baik secara potensi sumber daya alam, ekonomi, politik, maupun militer.
Indonesia-Palestina
2. Indonesia adalah negara konstitusional, yang dalam pembukaan UUD ’45 menegaskan sikap anti-penjajahan. Maka, bagi bangsa Indonesia, penjajahan terhadap bangsa manapun sama artinya dengan penjajahan terhadap bangsa dan tanah air sendiri. Sejatinya, dalam konteks perlawanan terhadap penjajahan, tanah air Indonesia tidak hanya sebatas dari Sabang hingga Marauke, namun lebih dari itu, dari Jakarta hingga Jalur Gaza.
3. Palestina adalah bangsa yang sangat peduli dengan penderitaan bangsa orang lain, termasuk terhadap bangsa Indonesia. Pada masa-masa perjuangan kemerdekaan di Indonesia, M. Ali Taher, Perdana Menteri Palestina, menyumbangkan seluruh uangnya dari Bank Internasional untuk dana perjuangan muslim Indonesia. Di saat Agresi Militer I dan II terjadi, Palestina bersama dengan Mesir, Irak, dan negara-negara muslim yang lain, melakukan boikot dan demonstrasi anti-Belanda. Palestina adalah salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia, setelah sebelumnya juga melakukan upaya diplomasi untuk Indonesia. Ditengah derita mereka, hidup bertahun-tahun di tenda-tenda dan rumah-rumah darurat, rakyat Palestina masih sempat mengirimkan sumbangan untuk korban gempa dan Tsunami di Aceh.
Zionis-Israel-Yahudi
4. Israel tidak memiliki akar sejarah sebagai penduduk asli Palestina. Kedatangan mereka, dari permulaan akhir periode sebelum lahirnya Isa bin Maryam sampai permulaan Masehi, hanyalah sebagai imigran dari Mesir. Jauh sebelum masuknya Israel, Palestina telah dihuni oleh bangsa Kana’an. Hal ini disebutkan dalam Injil dan Alqur-an. Hukum Internasional menyatakan bahwa yang berdaulat atas suatu wilayah adalah mereka yang pertama kali mendiami wilayah tersebut dan menunjukkan bukti eksistensi mereka atas wilayah tersebut berupa aktivitas dan bukti-bukti fisik yang menunjukkan kedaulatan mereka atas wilayah tersebut. Karena itu, bangsa Kana’an yang merupakan nenek moyang Arab Palestina saat ini adalah pemilik sah tanah Palestina.
5. Israel telah menimbulkan berbagai kerusakan dan kerugian dalam berbagai aspek dan bagi banyak pihak. Terorisme Israel terus melakukan okupasi secara biadab di atas tanah sah bangsa Palestina, mengusir para penduduk asli, dan melakukan teror dan pembantaian terhadap ibu-ibu, orang tua, pemuda, serta anak-anak yang tidak mau mengikuti ambisi hewani Israel. Hal ini menimpa seluruh rakyat Palestina tanpa pandang bulu. Praktik bumi hangus Deir Yasin menjadi bukti penodaan terhadap 400 masjid dan 400 gereja.
6. Israel berdiri diatas ideologi yang rasis, politis, dan teroris. Itulah sebabnya kenapa rencana deklarasi mereka di Jerman diboikot dan diprotes oleh para rabi, sampai kemudian harus mencari tempat yang lain, yaitu Swiss. Alasan tersebut pula yang kemudian melatari kebijakan PBB bahwa gerakan zionis Israel adalah terlarang, sebelum kemudian lobi-lobi Yahudi berhasil menghapuskannya.
Umat Islam
7. Palestina bagi umat Islam merupakan masalah utama. Palestina adalah tanah waqaf umat Islam, tempat berdirinya Masjid al-Aqsha—kiblat pertama umat Islam, tempat dilahirkannya nabi-nabi pilihan, tempat Isra’ Rasulullah saw, serta tempat yang diberkahi. Tidak seperti masjid al-Haram yang Allah jamin penjagaan atasnya, penjagaan atas Masjid al-Aqsha adalah tanggung jawab umat Islam.
Pembebasan !
8. Bangsa Palestina sangat membutuhkan dukungan dari bangsa lain, termasuk Indonesia. Terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan sebagai sumbangsih kita bagi Palestina, yaitu: memahami kondisi dan problematika Palestina kemudian mensosialisasikannya sehingga segala potensi dapat dikerahkan untuk membantu perjuangan rakyat Palestina, menyelamatkan haknya, dan membebaskan Palestina dari penjajahan.
CP : Dinul (SI5) 08989730950
Agung Nurwijoyo (SALAM UI) 085715300855
Aan Mi’dad (SALAM Palestine Center) 085695636402
0 comments:
Post a Comment