Nabi mengibaratkan Ramadhan laksana sajian atau jamuan ilahi. Umat Islam adalah tamu istimewa yang akan menyantap sajian itu
SEBUAH short message service (SMS) masuk ke layar HP. Pesan pendek itu berbunyi, “Marhaban ya syahral Ramadhan. Bulan yang penuh berkah. Mari kita siapkan fisik dan hati untuk menyambut kedatangannya.” Demikian pesan pendek dari seorang teman lama. Pendek tapi penuh makna.
Selain SMS tadi, ada puluhan SMS sejenis lainnya dengan redaksi yang berbeda. Tapi, intinya sama; mengingatkan jika Ramadhan akan segera tiba. Berkirim SMS adalah tren baru di era modern seperti sekarang. Di mana jarak dan ruang tidak jadi kendala. Tanpa harus merogoh kocek dalam, dengan alat canggih ini, kita bisa mengirim pesan ke saudara, teman, atau pun kolega atas datangnya bulan suci Ramadhan. Saya kira, siapapun dia, jika mendapat SMS tersebut pasti gembira. Karenanya, coba saja lakukan hal sederhana ini. Tak ada salahnya bukan?
SEBUAH short message service (SMS) masuk ke layar HP. Pesan pendek itu berbunyi, “Marhaban ya syahral Ramadhan. Bulan yang penuh berkah. Mari kita siapkan fisik dan hati untuk menyambut kedatangannya.” Demikian pesan pendek dari seorang teman lama. Pendek tapi penuh makna.
Selain SMS tadi, ada puluhan SMS sejenis lainnya dengan redaksi yang berbeda. Tapi, intinya sama; mengingatkan jika Ramadhan akan segera tiba. Berkirim SMS adalah tren baru di era modern seperti sekarang. Di mana jarak dan ruang tidak jadi kendala. Tanpa harus merogoh kocek dalam, dengan alat canggih ini, kita bisa mengirim pesan ke saudara, teman, atau pun kolega atas datangnya bulan suci Ramadhan. Saya kira, siapapun dia, jika mendapat SMS tersebut pasti gembira. Karenanya, coba saja lakukan hal sederhana ini. Tak ada salahnya bukan?